Resume Pembelahan Sel Nidasi
A. PEMBELAHAN SEL
Sel merupakan
unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar
berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota
dan organisme eukariota
1.
Organisme
prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang
relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteriayang meliputi hampir
seluruh jenisbakteri,
dan archaea kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di
lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air
yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. genom prokariota
terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA
2.
Organisme
eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara
lain dengan membran internal,organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton
yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di
dalam nuklei, di dalamnya terdapat
sederet molekul DNA yang sangat
panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang
lain.
Kita mengenal tiga jenis reproduski sel,
yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel
membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel.
Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik,
misalnya pada bakteri, ganggang biru.
MITOSIS
Mitosis adalah
cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu
Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan
sintesis bahan-bahan inti. Sebelum sel memasuki mitosis, masing-masing kromosom
melipatgandakan (replikasi) DNA-nya, yang dengan demikian menjadi rangkap dua.
Selama fase replikasi DNA ini, kromosom mulai menyebar secara difus ke seluruh
inti sel , dan tidak dapat dikenali dengan mikroskop cahaya. Dengan bermulanya
mitosis, kromosom mulai bergelung, memendek, dan menebal. Peristiwa ini menandai
mulainya fase profase.
Gambar Pembelahan Mitosis
Secara
garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai
berikut:
Fase pada siklus sel
INTERFASE
- Fasa S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
- Fasa M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas)
- Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
- Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
- Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
- Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fasa
tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0
> G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S
disebut sebagai Interfase.
1. Profase :
Pada
tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai
berduplikasi menjadi kromatid.
2. Metafase:
Pada
tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang
equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan
dipelajari.
3. Anafase:
Pada
fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke
kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
Pada
tahap ini terjadi peristiwa kariokenesis
(pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
MEIOSIS
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui
tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi
pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar
yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Baik meiosis I maupun
meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara
lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Aspek yang dibedakan
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Tujuan
|
Untuk
pertumbuhan
|
Sifat
mempertahan-kan diploid
|
Hasil
pembelahan
|
2
sel anak
|
4
sel anak
|
Sifat
sel anak
|
diploid
(2n)
|
haploid
(n)
|
Tempat
terjadinya
|
sel
somatis
|
sel
gonad
|
v SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis mencakup semua
peristiwa yang berlangsung pada saat spermatogonia berubah menjadi spermatozoa.
Pada pria, diferensiasi sel benih primordial mulai pada masa pubertas, tetapi
pada wanita proses ini dimulai in utero pada bulan ketiga perkembangan. Pada
saat lahir , sel benih pada laki-laki dapat dikenali di dalam tali benih testis
sebagai sel yang besar, pucat, dikelilingi sel penunjang. Sel Penunjang ini
berasal dari epitel permukaan klenjar testis seperti halnya sel folikuler dan
menjadi Sel Sustentakuler atau Sel Sertoli. Spermatogenesis
berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone,
kemudian disimpan di epididimis. Setiap
satu spermatogonium akan menghasilkan empat sperma matang.
v OOGENESIS
Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel
kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus
vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada
minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial
(oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi
nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
Folikel PrimordiaL
Folikel
primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang
selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun
mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses
pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin
yang disebut oosit primer.
Oosit Primer
Inti
(nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX.
Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua
kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis
terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan
selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga
kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23
kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung
seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil
disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat
membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Oosit
Sekunder
Pembelahan
meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona
pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu
badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum
matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut
secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami
fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
B. FERTILISASI
Fertilisasi atau pembuahan adalah
suatu proses penyatuan gamet pria dan wanita di ampulla tuba Fallopi . Bagian
ini adalah bagian yang terluas dan berada dekat dengan ovarium. Spermatozoa
dapat hidup di dalam saluran reproduksi wanita kira-kira 24 jam. Spermatozoa
bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran
telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba.
Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa
belum mampu membuahi oosit. Mereka harus
mengalami
kapasitasi dan reaksi akrosom terlebih dahulu.
Kapasitasi adalah masa penyesuaian dalam saluran reproduksi
wanita di mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan proteinprotein
plasma semen yang membungkus akrosom yang berlangsung kirakira 7 jam pada
manusia
Reaksi akrosom merupakan reaksi
pelepasan anzimenzim dari akrosom untuk menembus lapisan – lapisan oosit dengan
diinduksi oleh proteinprotein zona.
Ø Fase – fase Fertilisasi :
Tahap 1: penembusan Cumulus Ooforus
Tahap 2: penembusan Corona Radiata
Tahap 3: penembusan zona pelusida
Tahap 4: fusi oosit dan membran plasma
Tahap 5: senggami ( penggabungan pronukleus
wanita dengan pronukleus pria)
TAHAP 1 DAN 2
Penembusan Cumulus Ooforus dan
Corona Radiata
Dari 200 – 300 juta spermatozoa yang
dicurahkan, hanya 300 – 500 yang mencapai tempat pembuahan, dan hanya satu
diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan. Sperma lain
membantu
agar dapat menembus sawar-sawar yang melindungi gamet wanita. Sperma yang
mengalami kapasitasi akan dengan bebas menembus sel korona. Dari akrosom
(tudung kepala) sperma dikeluarkan enzimenzim secara berurutan: Hyalurunidase,
Corona penetrating enzim (CPE) dan terakhir akrosin untuk menembus zona
pelusida.
TAHAP 3
Penembusan Zona Pelusida
Zona
pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein disekeliling telur yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi
akrosom. Permeabilitas zona berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan
oosit yang menyebabkan
pembebasan
enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membran plasma
oosit. Enzim-enzim ini membuat reaksi zona untuk menghambat penetrasi sperma
dan membuat tak aktif tempat-tempat reseptor spermatozoa pada permukaan zona
yang spesifik-spesies. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona
pelusida, tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit.
TAHAP 4
Fusi Oosit Dan Membran Sel Sperma
Penyatuan
antara selaput oosit dan selaput yang melindungi bagian belakang
sperma.
Pada manusia hanya kepala sperma saja yang masuk, bagian leher dan ekor tetap
di luar oosit. Reaksi oosit: reaksi kortikal dan zona, melanjutkan pembelahan
meiosis 2, penggiatan metabolik sel telur
TAHAP 5
Penggabungan Pronukleus Pria dengan
Pronukleus Wanita
Spermatozoa
maju terus hingga dekat sekali dengan pronukleus wanita. Intinya membengkak dan
membentuk pronukleus pria, sedangkan ekornya terlepas dan berdegenerasi. Secara
morfologis, pronukleus wanita dan pria tidak dapat dibedakan dan sesudah itu
mereka saling merapat erat dan kehilangan selaput inti mereka.
HASIL UTAMA PEMBUAHAN
1. Penegmbalian
menjadi jumlah kromosom diploid lagi , separuh dari ayah dan separuhnya dari
ibu. Oleh karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda
dari kedua orang tuanya.
2. Penentuan
jenis kelamin individu baru. Spermatozoa pembawa X akan menghasilkan satu
mudigah wanita (XX), dan spermatozoa pembawa Y menghasilkan satu mudigah pria
(XY). Oleh karena itu, jenis kelamin kromosom mudigah tersebut ditentukan pada
saat pembuahan.
3. Dimulainya
pemebelahan, tanpa pembuahan biasanya oosit akan berdegenerasi 24 jam setelah
ovulasi
C.
NIDASI
Setelah
sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk rongga di
tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang
memiliki rongga disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses
pembentukan blastula disebut blastulasi.
Pembelahan hingga terbentuk
blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya
blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula
blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah
fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat
berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embrio pada
endometrium uterus disebut implantasi
atau nidasi. Implantasi ini
telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)
Menurut
Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap
gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan
tahap atau stadium paling kritis bagi embrio. Pada gastrulasi terjadi
perkembangan embrio yang dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan
bentuk sel dan pengorganisasian embrio dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel
yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan
interkasi yang bersifat merangsang dalam pembentukan sistem organ-organ tubuh.
Gambar :
DAFTAR
PUSTAKA :
ü T.W,
Sadler. 2000. Embriologi Kedokteran
Langman. Jakarta : EGC
Resume Pembelahan Sel Nidasi
Resume Pembelahan Sel Nidasi
Resume Pembelahan Sel Nidasi
Resume Pembelahan Sel Nidasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar