Keterangan :

isi blog

Rabu, 01 Februari 2012

Resume Pembelahan Sel Nidasi

Resume Pembelahan Sel Nidasi

A. PEMBELAHAN SEL

            Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota
1.        Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteriayang meliputi hampir seluruh jenisbakteri, dan archaea kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA
2.        Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal,organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.
        Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
MITOSIS
            Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Sebelum sel memasuki mitosis, masing-masing kromosom melipatgandakan (replikasi) DNA-nya, yang dengan demikian menjadi rangkap dua. Selama fase replikasi DNA ini, kromosom mulai menyebar secara difus ke seluruh inti sel , dan tidak dapat dikenali dengan mikroskop cahaya. Dengan bermulanya mitosis, kromosom mulai bergelung, memendek, dan menebal. Peristiwa ini menandai mulainya fase profase.
Gambar Pembelahan Mitosis



                
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
Fase pada siklus sel
INTERFASE
  1. Fasa S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
  2. Fasa M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas)
  3. Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
    1. Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
    2. Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
    3. Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fasa tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.
1. Profase :
Pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin  menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
Gambar profase :                 
2. Metafase:
Pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari.
Gambar metafase      
3. Anafase:
Pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju  ke kutub-kutub pembelahan sel.
Gambar anafase :          

4. Telofase:
Pada tahap ini terjadi peristiwa kariokenesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
Gambar telofase :               
MEIOSIS
            Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :

            Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Aspek yang dibedakan
Mitosis
Meiosis
Tujuan
Untuk pertumbuhan
Sifat mempertahan-kan diploid
Hasil pembelahan
2 sel anak
4 sel anak
Sifat sel anak
diploid (2n)
haploid (n)
Tempat terjadinya
sel somatis
sel gonad

v SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis mencakup semua peristiwa yang berlangsung pada saat spermatogonia berubah menjadi spermatozoa. Pada pria, diferensiasi sel benih primordial mulai pada masa pubertas, tetapi pada wanita proses ini dimulai in utero pada bulan ketiga perkembangan. Pada saat lahir , sel benih pada laki-laki dapat dikenali di dalam tali benih testis sebagai sel yang besar, pucat, dikelilingi sel penunjang. Sel Penunjang ini berasal dari epitel permukaan klenjar testis seperti halnya sel folikuler dan menjadi Sel Sustentakuler atau Sel Sertoli. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone, kemudian disimpan di epididimis. Setiap satu spermatogonium akan menghasilkan empat sperma matang.

v OOGENESIS
            Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
            Folikel PrimordiaL
            Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
            Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.

            Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
            Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
Gambar : 
B. FERTILISASI
            Fertilisasi atau pembuahan adalah suatu proses penyatuan gamet pria dan wanita di ampulla tuba Fallopi . Bagian ini adalah bagian yang terluas dan berada dekat dengan ovarium. Spermatozoa dapat hidup di dalam saluran reproduksi wanita kira-kira 24 jam. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu membuahi oosit.  Mereka harus
mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom terlebih dahulu.
             Kapasitasi adalah  masa penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita di mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan proteinprotein plasma semen yang membungkus akrosom yang berlangsung kirakira 7 jam pada manusia
            Reaksi akrosom merupakan reaksi pelepasan anzimenzim dari akrosom untuk menembus lapisan – lapisan oosit dengan diinduksi oleh proteinprotein zona.
Ø  Fase – fase Fertilisasi :
Tahap 1: penembusan Cumulus Ooforus
Tahap 2: penembusan Corona Radiata
Tahap 3: penembusan zona pelusida
Tahap 4: fusi oosit dan membran plasma
Tahap 5: senggami ( penggabungan pronukleus wanita dengan pronukleus pria)
TAHAP 1 DAN 2
Penembusan Cumulus Ooforus dan Corona Radiata
 Dari 200 – 300 juta spermatozoa yang dicurahkan, hanya 300 – 500 yang mencapai tempat pembuahan, dan hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan. Sperma lain
membantu agar dapat menembus sawar-sawar yang melindungi gamet wanita. Sperma yang mengalami kapasitasi akan dengan bebas menembus sel korona. Dari akrosom (tudung kepala) sperma dikeluarkan enzimenzim secara berurutan: Hyalurunidase, Corona penetrating enzim (CPE) dan terakhir akrosin untuk menembus zona pelusida.
TAHAP 3
Penembusan Zona Pelusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein disekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Permeabilitas zona berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit yang menyebabkan
pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membran plasma oosit. Enzim-enzim ini membuat reaksi zona untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tak aktif tempat-tempat reseptor spermatozoa pada permukaan zona yang spesifik-spesies. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pelusida, tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit.



TAHAP 4
Fusi Oosit Dan Membran Sel Sperma
Penyatuan antara selaput oosit dan selaput yang melindungi bagian belakang
sperma. Pada manusia hanya kepala sperma saja yang masuk, bagian leher dan ekor tetap di luar oosit. Reaksi oosit: reaksi kortikal dan zona, melanjutkan pembelahan meiosis 2, penggiatan metabolik sel telur
TAHAP 5
Penggabungan Pronukleus Pria dengan Pronukleus Wanita
Spermatozoa maju terus hingga dekat sekali dengan pronukleus wanita. Intinya membengkak dan membentuk pronukleus pria, sedangkan ekornya terlepas dan berdegenerasi. Secara morfologis, pronukleus wanita dan pria tidak dapat dibedakan dan sesudah itu mereka saling merapat erat dan kehilangan selaput inti mereka.

HASIL UTAMA PEMBUAHAN
1.      Penegmbalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi , separuh dari ayah dan separuhnya dari ibu. Oleh karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya.
2.      Penentuan jenis kelamin individu baru. Spermatozoa pembawa X akan menghasilkan satu mudigah wanita (XX), dan spermatozoa pembawa Y menghasilkan satu mudigah pria (XY). Oleh karena itu, jenis kelamin kromosom mudigah tersebut ditentukan pada saat pembuahan.
3.      Dimulainya pemebelahan, tanpa pembuahan biasanya oosit akan berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi
C. NIDASI
            Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang memiliki rongga disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut blastulasi.
Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embrio pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi.  Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)
            Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling kritis bagi embrio. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embrio yang dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian embrio dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang bersifat merangsang dalam pembentukan sistem organ-organ tubuh.
Gambar  :

                                  

DAFTAR PUSTAKA  :
ü  T.W, Sadler. 2000. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta : EGC





Resume Pembelahan Sel Nidasi

Resume Pembelahan Sel Nidasi

Resume Pembelahan Sel Nidasi

Resume Pembelahan Sel Nidasi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar